Sekilas Tentang Sejarah Islam

Sekilas Tentang Sejarah Islam

Berbicara sejarah Islam secara general maka tidak akan lepas dari sejarah keberadaan umat manusia/awal penciptaan di muka bumi. Sejak zaman nabi Adam sampai dengan Nabi terakhir Muhammad SAW. Namun jika berbicara Islam secara khusus sebagai sebuah keyakinan umat manusia yang melembaga tentu saja dimulai sejak di”lantik”nya Muhammad SAW sebagai Nabi dan rasul/utusan-Nya di muka bumi ini.

Berbagai buku sejarah tentang nabi Muhammad, Islam dan Kota Mekah telah di tulis, misalnya oleh Muhammad Husein Haekal, hayatu muhammad, bisa dibaca http://media.isnet.org/islam/Haekal/Muhammad, buku memaparkan perjalanan perkembangan islam ini dengan sangat lengkap menyajikan sejarah Islam. Di mulai dari Arab pra Islam sampai kajian-kajian para orientalis tentang Islam dan kebudayaannya.

Muhammad yang telah diutus oleh Allah untuk menyampaikan Ajaran kebenaran untuk semua manusia dimuka bumi, menjadi tokoh sentral dalam hal ini. Ketegaran dan kekuatan mental beliau telah teruji. Beliau lahir dalam keadaan yatim. Ayahnya, Abdullah meninggal saat beliau masih berada dalam kandungan. Tak lama setelah kepergian ayahnya, ibunda tercinta Aminah meninggal dunia saat beliau berumur kurang lebih enam tahun. Selanjutnya beliau di asuh oleh kakeknya Abdul muthalib. Sepeninggal kakeknya Muhammad di besarkan dengan penuh cinta kasih oleh pamannya Abu Thalib, Ayah dari Ali.

Kekuatan mental beliau tentu berproses dan terbentuk melalui perjalanan hidup seperti tersebut diatas, sehingga akhirnya mempu membentuk karakter yang kuat dan berkepribadian yang mulia dan menakjubkan semua orang, disamping itu kecerdasan beliau dam menyelesaikan sebuah masalah mampu menarik perhatian banyak orang dan menjadi kepercayaan juga panutan bagi mereka yang dekat dengan sosok fenomenal ini.

Kejujurannya saat menjadi pengembala dan berdagang membuat orang Mekah saat itu memberinya gelar al-amin orang yang terpercaya. Setelah dewasa makin jelas sekali sosok berakhlak dan berkarakter mulia ini, sehingga mampu memikat seorang pengusaha wanita yang kaya raya di Mekah saat itu, Khadijah. Dengan proses yang sangat menjunjung kehormatan manusia, akhirnya khadijah melamar Muhammad yang saat itu kurang lebih beliau berusia dua puluh lima tahun.

Beberapa tahun setelah menikah, Muhammad sering pergi menyendiri kesuatu tempat. Beliau bertafakkur, mencari kebenaran. Beliau begitu gelisah melihat kehidupan masyarakat kita Mekah pada saat itu yang masih mengagung-agungkan kebudayaan dan tradisi nenek moyang, yaitu menyembah berhala, minum-minuman keras, berjudi, mendiskreditkan kaum perempuan dan menjadikannya menjadi sosok yang tak memiliki peran dalam kehidupan.

Sampai pada puncak perenungannya beliau didatangi oleh sosok makhluk serba putih yang mengajaknya berdialog, Iqra…bacalah…maa ana biqarin …apa yang harus saya baca…aku tidak bisa membaca, demikian hingga berlangsung tiga kali, dan akhirnya sosok tersebut menuntun Muhammad, yang kemudian bacaan yang disampaikan pertama kali itu merupakan wahyu pertama yang diterima beliau, yang tentu saja pada saat itu merasa keheranan  peristiwa apa ini?

Singkat cerita ia mulai menyadari bahwa dirinya adalah seseorang yang mendapat mandat dari  Tuhan, Allah SWT untuk menyampaikan kebenaran dan merubah sikap dan gaya hidup manusia menjadi lebih baik, sebagaimana beliau pernah sampaikan, innamaa bu’its-tu liutammima makarimal akhlaak, sunggu aku tidak diutus oleh Allah melainkan untuk menyempurnakan/merubah, mengajarkan manusia sehingga bisa menampakkan perilaku/akhlak yang lebih baik. Selain  pesan perubahan perilaku misi Nabi Muhammad lainnya yaitu merubah pola pikir/mindset manusia saat itu tentang Tuhan, yang banyak diwujudkan dalam bentuk batu yang terukir menjadi sosok manusia, hewan atau yang lainnya dan kita mengenalnya dengan berhala tujuannya untuk disembah dan dipersembahkan (sesajian/korban) kepadanya makanan dan darah. (bersambung)

 

 

 

 

 

Tinggalkan komentar